KISAH NABI MUSA TAMPAR MALAIKAT MAUT, HINGGA BOLA MATANYA PECAH
Senin, 22 Agustus 2022
Edit
Di antara watak yang dimiliki Nabi Musa, beliau merupakan sosok yang sangat spontan ketika bertemu dan memperlakukan orang lain.
Lalu, ada kisah menarik tentang Nabi Musa dan malaikat maut sebagaimana dikutip dari laman resmi NU.
Kisah ini dituliskan dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah.
Dalam hadits tersebut disampaikan bahwa Allah SWT telah mengutus malaikat maut kepada Nabi Musa dalam wujud seorang pria. Dia meminta Nabi untuk memenuhi panggilan-Nya.
Melalui malaikat, Allah juga menyampaikan bahwa ajalnya sudah dekat dan saat kematiannya akan segera tiba.
Malaikat maut yang berwujud manusia asing tiba-tiba berkata "Wahai Musa penuhilah panggillan Tuhan mu dan kembalilah kepadaNya"
Pada waktu itu Nabi Musa tidak tahu jika yang mendatanginya adalah malaikat maut
Seketika Nabi Musa marah besar dan langsung menampar wajah malaikat tersebut hingga matanya terpecah layaknya mata manusia yg lepas dari wajahnya
Maka malaikat maut kembali kepada Rabbnya dan berkata,: "Engkau mengutusku kepada hamba yang tidak menginginkan mati".
Maka Allah membalikkan matanya kepadanya seraya berfirman: "Kembalilah dan katakan kepadanya agar dia meletakkan tangannya di atas punggung seekor lembu jantan, yang pengertiannya setiap bulu lembu yang ditutupi oleh tangannya berarti umurnya satu tahun".
Nabi Musa alaihissalam bertanya: "Wahai Rabb, setelah itu apa?. Allah berfirman:: "Kematian". Maka Nabi Musa alaihissalam berkata,: "Sekaranglah waktunya". Kemudian Nabi Musa alaihissalam memohon kepada Allah agar mendekatkannya dengan tanah yang suci (Al Muqaddas) dalam jarak sejauh lemparan batu".
Abu Hurairah radliallahu anhu berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Seandainya aku kesana, pasti akan aku tunjukkan kepada kalian keberadaan kuburnya yang ada di pinggir jalan dibawah tumpukan pasir merah". (HR. Bukhari) No. 1253. Shahih.
Berkaitan dengan kematian para nabi, Rasulullah SAW mnyebutkan bahwa para nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu dipersilakan oleh Allah SWT untuk memilih apakah masih tetap ingin hidup di dunia atau ingin diwafatkan.
Menjelang wafatnya, Nabi Muhammad selalu mengucapkan doa agar dipertemukan dengan kekasihnya Yang Mahatinggi yakni Allah Azza Wajalla.