KISAH SYEKH ABDUL QADIR JAILANI TERBANG MEREBUT RUH YANG DIBAWA MALAIKAT MAUT


Syekh Abdul Qadir Jailani juga disebut-sebut sebagai Rajanya Wali Allah atau Sultonul Auliya'.

Salah satu dari sekian Karomah beliau yang terbilang dahsyat, adalah saat merebut ruh yang sudah dicabut dan dibawa malaikat maut.

Abu Abbas Ahmad Rifaii meriwayatkan, ada seorang pelayan Syekh Abdul Qadir yang meninggal dunia.

Kemudian istri sang pelayan itu datang menghadap beliau, mengadukan kematian suaminya sambil menangis.

Melihat kejadian itu, timbulah belas kasihan dalam hati beliau karena ratapan tangis itu.

Lalu pada sore harinya, terbanglah Syekh Abdul Qadir Jailani ke angkasa, mengejar malaikat maut yang sedang berada di langit membawa keranjang maknawi yang penuh berisi ruh-ruh manusia.

Karena pada saat itu, malaikat maut baru saja menyelesaikan tugasnya mencabut nyawa manusia yang sudah sampai ajalnya pada hari itu.

Kemudian Syekh Abdul Qadir Jailani meminta kepada malaikat maut supaya menyerahkan nyawa muridnya kepada beliau, atau malaikat itu mengembalikan nyawa muridnya pada badannya semula.

Namun permintaan itu ditolak oleh malaikat maut.

Karena penolakan itu, Syekh Abdul Qadir Jailani merebut dan menarik keranjang maknawi milik malaikat maut. Maka, tumpahlah semua nyawa yang ada di dalam keranjang.

Nyawa-nyawa itu pun kembali ke jasadnya masing-masing dan semua yang meninggal pada hari itu hidup kembali.

Menghadapi peristiwa itu, malaikat maut dengan segera mengadukan masalahnya kepada Allah SWT.

"Ya Allah, Engkau mengetahui tentang kekasih-Mu dan wali-Mu Abdul Qadir".

Allah SWT kemudian bersabda kepada malaikat maut:

"Memang benar, Abdul Qadir itu kekasih-Ku, karena tadi nyawa pelayannya tidak kamu berikan, akibatnya seluruh ruh itu terlepas, dan sekarang kamu menyesal karena kamu tidak memberikannya".

Itulah salah satu Karomah dahsyat Syekh Abdul Qadir Jailani yang merebut ruh dari malaikat maut.

Semua Karomah yang dimiliki oleh Syekh Abdul Qadir Jailani, semata-mata karena izin dan milik Allah.

Dan jika Allah sudah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin. Wallahua'lam

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel