KISAH RAJA KAFIR TERBANG DENGAN KALIMAT LAILAHAILALLAH
Rabu, 07 September 2022
Edit
Dikisahkan dari Syaikh Abu Bakar bin Abdullah Al Muzni ia berkata, sesungguhnya dahulu ada seorang raja dari beberapa raja yang menentang Allah SWT.
Kemudian orang-orang Islam memeranginya hingga kerajaannya pun berhasil dikalahkan.
Kemudian mereka menjadikan Raja Kafir itu sebagai tawanan.
Mereka orang-orang muslim pun berkata, "Dengan apa kita membunuhnya karena ia telah menentang Allah SWT?,".
Setelah melakukan perundingan, maka merekapun sepakat agar memasuk Raja Kafir itu ke dalam bejana besar.
Kemudian mereka ikat kepalanya dan mereka nyalakan api di bawahnya.
Ketika Raja Kafir yang menentang Allah SWT itu mulai merasakan panasnya api, kemudian dia memanggil Tuhannya selain Allah yang telah ia sembah selama ini.
Raja Kafir itu berkata:
"Wahai Latta selamatkan aku, wahai Habil selamatkan aku, wahai Uzza selamatkan aku dari apa yang aku alami, wahai Habil aku usap kepalamu dan aku berkhidmat kepadamu sekian tahun,".
Maka setiap kali dia meminta pertolongan kepada mereka Latta, Habil, dan Uzza, maka semakin bertambah panaslah api itu.
Ketika Raja Kafir itu tahu bahwa yang ia sembah selama ini yakni Latta, Habil dan Uzza tidak mampu menyelamatkannya, diapun berputus asa untuk meminta pertolongan kepada Latta, Habil dan Uzza.
Dalam keadaan seperti itu, timbullah penyesalan dalam dirinya.
Kemudian, kembalilah dia kepada Allah SWT, dia pun mengucapkan dari dalam bejana itu "Laa Ilaaha Illallaah Muhammadar Rasulullah.".
Setelah ia mengucapkan kalimat tersebut, maka Allah SWT mengutus penolong dari langit kepadanya.
Padamlah api tersebut dan Allah SWT mengutus angin.
Kemudian angin membawa bejana tersebut ke langit mengitari langit dan bumi sambil mengucapkan, "Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasulullaah" hingga hilang dari pandangan.
Kemudian angin tersebut menjatuhkannya pada tempat suatu kaum yang tidak mengenal Allah SWT.
Penduduk satu kaum itu pun mendatangi bejana yang jatuh dari langit itu, kemudian mengambilnya, membukanya, dan mengeluarkan raja tersebut dari dalam bejana.
Kemudian angin membawa bejana tersebut ke langit mengitari langit dan bumi sambil mengucapkan, "Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasulullaah" hingga hilang dari pandangan.
Kemudian angin tersebut menjatuhkannya pada tempat suatu kaum yang tidak mengenal Allah SWT.
Penduduk satu kaum itu pun mendatangi bejana yang jatuh dari langit itu, kemudian mengambilnya, membukanya, dan mengeluarkan raja tersebut dari dalam bejana.
Setelah raja yang ditolong Allah SWT itu dikeluarkan dari bejana, penduduk satu kaum yang tidak mengenal Allah itupun bertanya kepadanya:
"Siapakah kamu, dari mana asalmu, dan bagaimana engkau bisa sampai ke tempat kami?,"
Raja itupun menjawab, "Aku adalah raja dari suatu tempat,".
Kemudian Raja itu menceritakan kisah hidupnya hingga ia pun bisa sampai ke tempat mereka.
Setelah mendengar penjelasan dari Raja itu tentang kebenaran risalah yang dibawa Rasulullah SAW dan kuasa Allah SWT yang telah menyelamatkannya dari kematian dan azab yang pedih, maka semua penduduk satu kaum tersebut memeluk Islam
Raja itupun menjawab, "Aku adalah raja dari suatu tempat,".
Baca Juga: Rasulullah Sebut Wanita Semacam Ini Masuk Surga Pertama Kali, Ternyata Amalan Ini yang Diperbuat Pada Suaminya
Kemudian Raja itu menceritakan kisah hidupnya hingga ia pun bisa sampai ke tempat mereka.
Setelah mendengar penjelasan dari Raja itu tentang kebenaran risalah yang dibawa Rasulullah SAW dan kuasa Allah SWT yang telah menyelamatkannya dari kematian dan azab yang pedih, maka semua penduduk satu kaum tersebut memeluk Islam.
Baca Juga: Wanita ini "tidur" dengan anjingnya. Panas[AD]
Nah, itulah kisah Raja Kafir yang bisa terbang setelah membaca kalimat Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasulullaah.
Dalam kitab Mawaidh al-'Usfuriyyah karya Syaikh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfury. Dikisahkan dari Syeikh Abdus Shomad bin Mughaffal ia berkata: Aku mendengar Syekh Wahab bin Munabbih berkata: Aku membaca 30 baris di akhir Kitab Zabur Nabi Daud AS bahwa Allah SWT berfirman:
"Wahai Daud, apakah engkau tahu Mukmin mana yang lebih Aku suka Ku-panjangkan hidupnya?".
Nabi Daud AS menjawab: "Tidak ya Allah,".
Allah SWT berfirman: "Yaitu orang yang jika mengucap Laa Ilaaha Illallaah maka kulitnya merinding dan persendiannya bergetar.
Karena sesungguhnya Aku tidak menyukai kematian baginya sebagaimana orang tua tidak menyukai (kematian) anaknya. Tetapi dia harus mati, karena sesungguhnya Aku ingin membahagiakannya di tempat selain di dunia, sebab nikmatnya dunia adalah bencana dan kemakmuran di dunia adalah kesulitan,
Di dalam dunia ada musuh yang tidak main-main merusakmu, dia berjalan pada kalian seperti aliran darah. Oleh karena itu Aku menyegerakan kekasih-kekasih-Ku ke surga. Andai bukan karena hal tersebut, pastilah Adam dan anaknya tidak mati hingga sangkakala ditiup.".